Tujuan
intruksional pokok bahasan ini adalah memahami dasar-dasar Bimbingan dan
Konseling di sekolah lanjutan,dan memahami pokok-pokok permasalahan siswa di
sekolah lanjutan, sehingga dapat mengevaluasi pelaksanaan Bimbingan dan
Konseling di sekolah lanjutan.
Pokok
Pembahasan
1. Seberapa penting BK di sekolah lanjutan
2. Permasalahan siswa dalam sekolah
lanjutan
3. Pelanggaran ketertiban
4. Tugas-tugas pelayanan,dan
5. Persiapan sebagai Psikolog Sekolah.
Pentingnya BK
di Sekolah Lanjutan
Pada
jenjang sekolah lanjutan, kebanyakan siswa untuk pertama kali berhadapan dengan
banyak guru dengan aneka ciri kepribadian, gaya mengajar dan lain-lain,
sehingga para siswa memerlukan penyesuaian diri dengan banyak guru
tersebut.Selain itu karena usia dalam sekolah lanjutan ini tergolong dalam usia
remaja awal sampai remaja akhir yang memerlukan penyesuaian diri dan bimbingan
dalam pengambilan keputusan,maka seorang psikolog sekolah perlu memahami
benar-benar ciri-ciri perkembangan pada masa ini untuk memberi pelayanan
konseling kepada para siswa maupun informasi kepada guru dan orang tua siswa
tersebut. Sehingga hal inilah yang membuat bimbingan di sekolah lanjutan sangat
dipandang penting keberadaannya.
Dua Bentuk
Bimbingan Dalam Sekolah Lanjutan
1.
Bimbingan yang berkaitan dengan penyesuaian pendidikan.
Meliputi:
·
Menyesuaian
karena perubahan dari metode pendidikan SD yang kebanyakan guru-guru kelas, ke
guru-guru bidang studi.
·
Penyesuaian
dalam masalah pemilihan program studi di SMA.
2.
Bimbingan yang berkaitan dengan pengembangan diri
Meliputi: Masalah yang berkaitan dengan
perubahan emosi dan ketidakstabilan emosi.
Fungsi bimbingan dan konseling di
sekolah lanjutan tingkat pertama antara lain:
- Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya
sendiri
- Mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya
- Mengatasi kesulitan dalam memecahkan masalah yang di
hadapi
- Mengatasi kesulitan dalam menyalurkan kemampuan,minat
yang mereka miliki secara tepat.
Sedangkan tujuan bimbingan dan
konseling di sekolah lanjutan tingkat atas antara lain:
- Mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri yang
berkaitan dengan: Pengetahuan yang di capai bagi kelanjutan studi maupun
sikap yang dimiliki bagi komunikasi dalam hubungan sosial.
- Mengatasi kesulitan dalam mengidentifikasi ciri-ciri
dan tuntunan sekolah kini dan prospek mendatang.
- Mengatasi kesulitan dalam menguasai pengetahuan
tuntunan sekolah.
- Mengatasi kesulitan dalam menguasai keterampilan
tertentu yang dituntut suatu jenis karier dan lapangan kerja.
- Mengatasi kesulitan dalam menguasai sikap-sikap hormat
dan penghargaan yang di harapkan lingkungan sosial tertentu.
- Dsb
Memahami
Pelanggaran Siswa
Secara umum
para ahli bimbingan dan konseling sekolah tidak diserahi tugas menghukum,
karena akan menyulitkan para ahli bimbingan dan konseling sekolah tersebut
dalam membangun hubungan baik dengan kliennya. Agar dengan hubungan baik
tersebut mereka dapat mengungkapkan latar belakang perilaku pelanggaran tersebut.
Untuk mengatasi
berbagai pelanggaran siswa tersebut,para konselor harus peka terhadap apa yang
menjadi sebab mereka melakukan pelanggaran tersebut.Misalnya saja, berbuat
curang. Adapun salah satu sebab mereka melakukan pelanggaran tersebut, antara
lain:tugas yang diberikan terlalu sulit untuk diketahui dan di pahami siswa,
dan lain sebagainya.
Sebab-Sebab
Gangguan Disiplin Kelas
Menurut Klausmeir
dan Goodwin (1975) mengutip Sheviakov dan Redl,
membagi penyebab gangguan indisipliner atas 6 faktor, antara lain:
1.
Ketidakpuasan dengan tugas-tugas di sekolah
2.
Adanya keresahan dalam bergaul dengan orang lain
3.
Suasana kelas yang tidak nyaman
4.
Tidak adanya keserasian antara aturan aturan yang ada di kelas dengan kebutuhan
mandiri seorang remaja
5.
Adanya ketegangan emosional yang mengikuti perubahan kegiatan yang mendadak
6.
Komposisi kelompok di dalam kelas.
Saran-Saran
Penanganan Disiplin
Bossone (1979) menyatakan bahwa disiplin
kelas banyak tergantung pada keberhasilan guru dalam mengelola kelasnya agar
suasana kelas dapat menyenangkan, adapun saran-saran agar kegiatan belajar
dapat berjalan dengan efektif antara lain:
1.
Kenalilah siswa-siswa tersebut
2.
Rencanakan dan persiapkan pelajaran dengan sebaik-baiknya.
3.
Libatkan siswa-siswa dalam membuat aturan-aturan bagi kelas
4.
Usahakan agar pelaksanaan kegiatan rutin kelas dapat berlangsung dengan
efisien,serta
5.
Bertindak arif
Tugas-Tugas
yang Berkaitan dengan Pelayanan di Sekolah
Seperti
bimbingan disekolah pada umumnya, bimbingan disekolah lanjutan mencakup lima
macam bentuk pelayanan, yaitu: pelayanan konseling, pelayanan inventarisasi
individual, pelayanan informasi, penempatan dan penelitian. Dengan adanya lima
macam pelayanan ini, maka ada 10 tugas yang harus dikelola oleh staff bimbingan
dan konseling, antara lain:
1.
Tugas managemen, ex: merencanakan dan mengembangkan program bimbingan dan
konseling di suatu sekolah
2.
Tugas mengumpulkan data, ex: melakukan koordinasi pengumpulan data anak didik
melalui inventarisasi, pengetesan dan lain-lain.
3.
Tugas konseling, ex: membantu siswa memahami dirinya sendiri, memecahkan
masalah dan lain-lain.
4.
Tugas perencanaan pendidikan dan perencanaan pekerjaan, ex: menyediakan
informasi mengenai pendidikan dan pekerjaan yang ada di lingkungannya.
5.
Tugas memberi penunjukan atau rujukan, ex: karena ada kasus-kasus tertentu yang
membutuhkan bantuan tenaga ahli dari luar tenaga sekolah, maka perlu mendapat
rekomendasi atau surat pengantar untuk mendapatkan bantuan tersebut.
6.
Tugas penempatan, ex: penempatan murid-murid di program-program studi yang
tepat, dan lain-lain.
7.
Tugas Bantuan kepada Orangtua, ex: Bimbingan konseling di sekolah juga perlu
membantu orang tua memahami perkembangan anaknya, dengan memberikan informasi
yang dibutuhkan orangtua.
8.
Tugas konseling untuk guru dan tenaga administrasi, ex: Kadang-kadang guru dan
karyawan juga memerlukan bantuan untuk memecahkan masalah pekerjaannya.
9.
Tugas Penelitian, ex:Evaluasi keberhasilan program bimbingan.
10.
Tugas Hubungan Masyarakat, ex: menginterpretasikan perubahan program baik di
sekolah, orangtua dan masyarakat pada umumnya.
Persiapan-Persiapan
Sebagai Psikolog Sekolah
Dengan adanya kemungkinan bagi seorang sarjana psikologi
untuk memikul tugas sebagai psikolog sekolah di sekolah lanjutan, maka
diperlukan berbagai pengetahuan dan keterampilan yang mendukung, antara lain:
- Menguasai dasar-dasar serta falsafah bimbingan dan
konseling
- Mahir dan trampil dalam pengumpulan data dan
interpretasinya
- Memahami teori dan mempraktekkan konseling individual
maupun kelompok
- Mampu mempraktekkan etika profesi
- Mahir dalam statistik dan metode penelitian
pendidikan
- Terampil menangani kasus baik melalui magang maupun
program profesi dengan supervisi