Sahabat Socrates, sang filosof
Yunani kuno, beratus – ratus tahun sebelum masehi pernah bertutur bahwa
“Kenalilah Dirimu”. Sungguh sebuah ungkapan dan bahasa tutur yang sangat
filosofis. Namun apa sih yang ingin kita kenali dari dalam diri kita? Lantas
apa manfaatnya setelah kita mengenali diri kita sendiri? apakah kita bisa
merubah dunia dgn hanya mengenali diri sendiri? Lalu apa kaitannya dengan pengembangan
diri? Mari kita telusuri bersama.
Sahabat Banyak orang yang hidup di dunia ini tanpa adanya kesadaran
akan pentingnya mengenal diri. Meskipun ada pengenalan terhadap dirinya belum
mencapai tahap yang betul – betul signifikan. Mereka hanya sekedar hidup saja
tanpa ada arah dan tujuan yang jelas kemana hendak melangkah dalam hidup ini.
Mereka tak ubahnya seperti hewan dan binatang yang hanya sekedar hidup; makan,
minum, tidur, memenuhi hawa nafsu dan hanya memikirkan bagaimana untuk bisa
tetap bertahan hidup. Bahkan mungkin lebih buruk lagi.
Kalau demikian ceritanya maka kita perlu kembali melihat alam sekitar kita
utamanya binatang di sekitar kita. Coba perhatikan sapi saja bisa menghasilkan
susu. Binatang semacam lebah menghasilkan madu. Ikan hiu yang terkenal buas
sekalipun tetap dapat menghasilkan minyak yang berkhasiat. Demikian halnya
dengan ular kobra dengan minyaknya. Begitu pula domba yang dapat menghasilkan
wol dan kain. Ulat sutra yang kelihatannya kotor dan jijik saja dapat
menghasilkan kain sutra yang mahal harganya lalu kenapa kita manusia yang nota
bene makhluk Tuhan yg lebih mulia dari binatang malah terkadang lebih hina dan
nista derajatnya daripada binatang tidak bisa menghasilkan apa-apa? Sungguh
sebuah ironi.
Karena itu, marilah mulai sekarang kita luangkan waktu kita sejenak untuk
kembali merefleksi hidup kita. Mencoba kembali mengenali diri, mengenali segala
apa – apa yang ada di dalam diri baik itu bakat, minat, kemampuan, potensi,
kelebihan dan kekurangan diri. Yang pada gilirannya nanti dapat memberikan
kesadaran dan pencerahan yang lebih utuh untuk dapat memanfaatkan bakat, minat,
kemampuan dan potensi yang ada pada diri untuk berkarya, berprestasi, dan
mengaktualisasikan diri. Memberikan kontribusi yang positif bagi sesama.
“Kenalilah dirimu maka engkau akan mengenal Tuhanmu.” Demikian sebuah
ungkapan sufistik yang sangat sarat makna. Yah benar sekali. Dengan mengenali
diri — mengenali segenap bakat, minat, kemampuan, potensi, kelebihan dan
kekurangan yang ada pada diri — niscaya dapat menghantarkan kita untuk lebih
mengenali Tuhan. Namun hal ini tidaklah mudah. Dan bahkan terkadang menjadi
sebuah perjalanan yang amat sulit. Maka tak heran bila ada sebuah ungkapan
bijak yang mengatakan bahwa Perjalanan hidup kita sejatinya adalah
perjalanan mengenal diri dan Tuhan. Betul tidak?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar