Rabu, 26 Maret 2014

Di Dunia Tak Ada Yang Abadi



Kehidupan di dunia ini tidak ada yang abadi. Semua itu akan berakhir bila waktunya tiba. Jadi,tidak ada yang perlu diangulkan apa yang kita miliki saat ini. Karena kesombongan itu hanya pantas milik Allah SWT. Apalagi membahas masalah kekayaan, kecantikan, ketampanan maupun jabatan. Semua itu akan berakhir, karena roda kehidupan itu berputar.
Dulu siapa yang tak kenal kecantikan Madonna, sehingga banyak lelaki tertarik atas rupa wajahnya. Tapi lain dulu lain sekarang, kalau memang saat ini masih hidup. Tentunya seiring berjalannya waktu, wajahnya yang dulu nan ayu harus berkeriput karena dimakan usia. Tubuhnya yang dulu aduhai, kini sudah tak sedap lagi dipandang. Kalaupun saat ini telah tiada, usianya mungkin tidak akan bertahan lama. Karena sesungguhnya manusia itu akan mengalmi kematian baik usia tua maupun di kala muda.
Lalu bila diumpamakan masalah jabatan, penguasa yang sewenang-wenang biasanya tumbang dengan mengerikan. Namun itulah kehidupan dunia, tidak ada yang kekal. Walau beragam cara dilakukan, sekali lagi bila sudah waktunya tiba, maka terjungkalah. Karena sesungguhnya apapun di dunia ini tidak ada yang abadi. Apalagi masalah jabatan, yang dibatasi ruang dan waktu. Bahkan seseorang yang dulu menjadi kepala daerah, kepala dinas, atau jabatan lainnya, itu dihormati  umumnya karena jabatan yang melekatnya. Tapi ketika jabatan itu sudah dilepas, dan yang bersangkutan mengecewakan, maka akan berakhir dengan cemohaan dan ratapan penderitaan. Rasa hormat dari bawahan dan yang dulu dielu-elukan, semua itu tinggal kenangan. Ia pun harus tinggal di dalam kesunyiaan dan kehampaan hidup. Beruntung kalau hanya melamun, bagaimana kalau meringkuk di jeruji besi, lengkaplah derita semua itu. Dan sangat tidak etis jika saya menyebtukan identitas yang bersangkutan karena menyangkut etika perasaan seseorang.
Tapi pertanyaan yang menggelitik dari hati kita masing-masing, siapa yang mau menyusul bila mengalami pengalaman buruk,  Terlepas dari semua itu, belajar dari pengalaman. Mari kita lakukan dan tebarkan kebaikan kehidupan yang sesaat ini agar bisa bermanfaat bagi orang lain. Usahakan siapapun orangnya, menghormati dan mengagumi kita bukan karena jabatan yang dimiliki. Tetapi karena budi pekerti dan ilmu padi yang melekat pada diri kita. Agar apa yang kita lakukan saat hidup ini, bisa memberikan karya dan pencerahan bagi keluarga maupun masyarakat. Sekedar inspirasi, mungkin setiap orang yang terlahir di tanah Jawa ini pasti mengenal jasa dan kiprah Wali Sango. Meski telah meninggal ratusan tahun lamannya, tapi berkat jasanya dalam menyebarkan Islam, mampu melahirkan peradaban manusia yang lebih baik. Keterbelakangan, kebodohan, keserakahan, nafsu birahi dan sifat buruk lainnya, akhirnya mampu dikikis dengan lahirnya ajaran Islam. Oleh karena itu, meski kita tidak pernah hidup pada zamannya, namun kiprahnya itu selalu dikenang sepanjang masa dari setiap generasi ke generasi.
Hikmah dari perjalanan itu, mari kita manfatkan kehidupan ini agar bermanfaat bagi siapapun orang yang membutuhkan kita. Jangan sampai kehidupan yang kita jalani ini tidak bermanfaat. Hidupnya tidak dikenal dan tidak memberikan kontribusi apapun, apalagi matinya, tidak pernah ada yang tahu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

misi : membangun kekayaan mental manusia indonesia demi kehidupan yang lebih bernilai

slogan : bosan kita menderita ! saatnya bersama! bangun indonesia !