Rabu, 04 April 2012

Seberapa Berat Masalah Menekan Anda?


Anda sudah belajar untuk terus meningkatkan kemampuan.  Proses ini penting agar masalah bisa diselesaikan dan anda menjadi pribadi yang terus berkembang.  Pada kesempatan kali ini, mari kita bedah tentang seberapa besar masalah yang dihadapi menekan anda.
Untuk banyak orang, masalah besar pastilah menimbulkan tekanan yang besar pula.  Iya kan?  Masalah kekurangan uang Rp. 100 ribu jelas berbeda dengan masalah kekurangan uang Rp.500 ribu.  Tapi apakah tekanan yang diberikan dua masalah ini sama juga?  Belum tentu!
Dalam fisika kita mengenal sebuah rumus tekanan.  Dia adalah gaya dibandingkan dengan luas penampang. P = F/A. (P = Tekanan, F = Gaya, A = Luas Penampang).  Dalam kehidupan mental dan emosi, tekanan adalah tingkat stress anda.  Gaya adalah besarnya masalah yang anda hadapi.  Luas penampang adalah kondisi keluasan jiwa anda.
Jadi, berdasar rumus ini, masalah kurang uang Rp. 100 ribu bisa menimbulkan stress yang lebih besar dari masalah kurang uang Rp. 500 ribu.  Koq bisa?  Iya, jika kurang uang Rp. 100 ribu terjadi pada orang yang luas jiwanya misalnya 100 ribu, maka sterss yang dihadapi sebesar 10 (10 ribu / 100 ribu).  Dan kurang uang Rp. 500 ribu terjadi pada orang yang luas jiwanya misalnya 100 ribu, tekanannya cuma 5 (500 ribu / 1 juta). Jadi, bukan besarnya masalah yang menjadi penyebab utama, tapi luas penampangnya, keluasan jiwa anda.
Mari kita pahami dengan tambahan ilustrasi ember dan air. Misalnya ada ember yang ukurannya 5 liter.  Jika ke dalamnya dimasukkan air sebanyak 3 liter, maka ember tersebut bisa menampungnya.  Tak ada air yang tumpah.  Hal ini sama dengan anda yang masih bisa tenang-tenang saja ketika menghadapi masalah yang lebih kecil dari keluasan jiwa. Tapi, bila dimasukkan air sebanyak 6 liter, maka akan tumpah 1 liter.
Luas penampang / ukuran ember / keluasan jiwa adalah faktor terpentingnya.  Bukan kemampuan.  Anda bisa saja punya utang Rp. 100 ribu, dan semua aset anda cuma bernilai Rp. 1 juta, dan anda tidak stress!  Koq bisa?  Yap, karena jiwa anda sangat luas.  Bahkan tak berbatas.  Untuk jiwa yang luas tak berbatas, masalah sebesar apapun tak akan menimbulkan stress.   
Betapa banyak di dunia ini, manusia-manusia dengan uang dan kekayaan yang luar biasa banyak, tapi masih saja meminta diskon untuk barang yang diinginkannya.  Itu berarti harta fisiknya besar, tapi jiwanya?  Banyak orang kaya yang langsung stress ketika harus menghadapi masalah yang kecil saja.  Sang jiwa mungkin terlalu dimanja oleh fasilitas.  Jiwa itu tidak tumbuh.  Ia kerdil.
Di alam ini ada lautan.  Berbagai macam air dapat diterima lautan dan dinetralkan.  Seberapa banyak pun air yang masuk ke lautan, lautan tidak keberatan.  Sistem alam bisa terus menyeimbangkan kondisi air di alam ini.  Kecuali bila manusia melakukan pengerusakan.
Jadilah lautan, luaskan jiwa.
Marilah sekarang kita berlatih meluaskan  jiwa.  Berikut tips-tipsnya:
  1. Berniat. Hal ini penting, karena membuat diri anda bersiap untuk melakukan sesuatu.
  2. Tutup mata.  Bayangkan lautan.  Bayangkan anda sebagai lautan.  Visualisasi ini penting karena otak lebih mudah bekerja dengan gambaran visual.
  3. Bentuk senyuman di bibir anda.
  4. Bayangkan masalah yang pernah anda hadapi.  Buat visualisasi anda kembali mengalaminya.  Rasakan rasa sakit di hati anda.  Bila tingkat sakit 1 – 10, Berapa tingkat sakit anda?
  5. Masih dengan rasa sakit di hati, bayangkan dan rasakan anda adalah lautan dengan jiwa yang lapang. 
  6. Masukkan masalah dan rasa sakit di hati anda ke dalam lautan.
  7. terus bayangkan masalah dan rasa sakit itu terbawa ombak dan makin jauh dari anda.
  8. Bagaimana perasaan anda sekarang?  Berapa tingkat sakit yang anda rasakan sekarang?
  9. Ucapkan terima kasih pada sang masalah.  Sadari bahwa masalah lah yang justru membuat anda menjadi pribadi yang kuat.
  10. Tersenyumlah lebih lebar.  Ucapkan terima kasih kembali. Bila tingkat senang 1 – 10, berapa tingkat kesenangan anda? 
  11. Tingkatkan kesenangan anda 5 kali lipat.
  12. Buka mata anda.  Bagaimana perasaan anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

misi : membangun kekayaan mental manusia indonesia demi kehidupan yang lebih bernilai

slogan : bosan kita menderita ! saatnya bersama! bangun indonesia !