Dalam buku Bimbingan Karier dijelaskan :
“Bimbingan Karir adalah proses pemberian bantuan kepada siswa dalam memahami dan berbuat atas dasar pengenalan diri dan mengenal kesempatan kerja, mampu mengambil keputusan sehingga yang bersankutan dapat mengelola pengembangan kariernya”. (Manrihu, 1988 : 18). Dari pengertian di atas jelaslah bahwa pelaksanaan Bimbingan Karier di Sekolah adalah proses membantu siswa agar memahami diri dan dapat mengambil keputusan yang tepat untuk kemantapan cita-citanya. Terkait dengan pengertian Bimbingan Karier di atas maka yang dimaksud dengan Bimbingan Karier dalam penelitian ini adalah suatu proses usaha membantu siswa untuk mengenal potensi dirinya seperti : bakat, minat, kelebihan dan kekurangannya serta mampu memperkenalkan seluk beluk dunia kerja dan berbagai jenis pekerjaan yang diminatinya sesuai dengan cita-cita para siswa. |
Sekolah
adalah tempat yang ideal dan sangat penting untuk perkembangan yang sehat
secara psikologis. Sekolah melatih anak berinteraksi dengan lingkungan sosial,
menambah pengetahuan dan skill serta sebagai sarana pendewasaan.
Dilihat
dari lamanya jenjang pendidikan di sekolah, waktu yang yang dihabiskan cukup
panjang. Mulai dari TK hingga SMA, sekitar 12 tahun. Bahkan sebagian besar
waktu keseharian anak lebih banyak terfokus pada sekolah. Karena pentingnya
sekolah ini, sehingga sudah selayaknya sekolah memberikan yang terbaik bagi
perkembangan anak (siswa) yang bersangkutan, termasuk pemilihan karir mereka
kedepan, apalagi jika seorang anak (siswa) akan menginjak masa dewasa (sekitar
sekolah menengah atas).
Di
sekolah-sekolah saat ini, pada umumnya sudah tersedia layanan bimbingan dan
konseling, yang biasanya diasuh oleh guru dengan profesionalisme khusus. Hanya
saja, profesionalis seorang konselor di sekolah belum merata disetiap sekolah,
sehingga hasilnya pun belum memuaskan.
Khususnya
pada sekolah menengah atas, seharusnya sudah memiliki layanan bimbingan dan
konseling karir, yang akan membantu siswa memilih karirnya kedepan. Tentunya
hal ini harus bekerja sama dengan berbagai pihak, baik dari pihak konselor,
sekolah, orang tua, ataupun psikolog. Pengenalan dunia kerja pada masa sekolah
menengah ini, akan menuntun anak (siswa) memilih karir sesuai dengan kemampuan,
minat dan bakatnya.
Secara
garis besar, bimbingan dan konseling karir di sekolah memiliki dua tujuan
pokok, yaitu:
Membantu
siswa dalam memahami dirinya dan dunia kerja secara khusus yang menjadi sasaran
Bimbingan Konseling tentang karier di sekolah diantaranya
- Para siswa dapat memahami dan menilai dirinya, terutama yang berkaitan dengan segi potensi yang ada dalam dirinya, mengenai kemampuan, minat, bakat, sikap dan cita-citanya.
- Menyadari dan memahami nilai-nilai yang ada dalam dirinya, serta ada dalam masyarakat.
- Mengetahui berbagai jenis pekerjaan yang berhubungan dengan potensi yang ada dalam dirinya, mengetahui jenis-jenis pendidikan dan latihan yang diperlukan bagi suatu bagian tertentu, memahami hubungan usaha dirinya yang sekarang dengan masa depannya.
- Menemukan hambatan-hambatan yang mungkin timbul yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan faktor lingkungan, serta mencari jalan untuk dapat mengatasi hambatan-hambatan tersebut.
- Para siswa dapat merencanakan masa depannya serta menemukan karier dan kehidupannya yang serasi, yang sesuai.
Membantu
peserta didik untuk menemukan dirinya sendiri dan dunia kerjanya, sehingga
dapat memilih, merencanakan, memutuskan dan memecahkan masalah
Menurut
W.S. Winkel, tujuan bimbingan ada 2 yaitu:
- Tujuan sementara dari bimbingan, agar orang bersikap dan bertindak sendiri dalam situasi hidupnya sekarang.
- Tujuan akhir dari bimbingan adalah supaya orang mampu mengatur kehidupan sendiri. Mempunyai pandangan sendiri dan menanggung sendiri konsekuensi atau resiko dari tindakan-tindakan yang diambil.
Sedangkan
secara umum bimbingan konseling tentang karir diantaranya:
- Mengerti dirinya dan lingkungan, mengerti diri meliputi pengenalan kemampuan dan nilai-nilai hidup yang dimiliki untuk perkembangan dirinya. Mengerti lingkungan meliputi pengenalan baik lingkungan fisik, sosial, budaya, informasi, lingkungan ( informasi, pendidikan, karier dan sosial pribadi).
- Mampu memilih, memutuskan, merencanakan hidupnya dalam bidang pendidikan, pekerjaan dan sosial pribadi.
- Mengembangkan kemampuannya dan kesanggupannya secara maksimal.
- Memecahkan masalah pribadi secara bijaksana.
- Memahami dan mengarahkan dirinya dalam bertindak serta bersikap sesuai dengan tuntutan dan lingkungan.
Dapat
disimpulkan bahwa, tujuan bimbingan konseling karir di sekolah untuk
mengarahkan dan memberikan referensi bagi siswa tentang dunia kerja,
mensinkronisasikan dengan kemampuan yang dimilikinya, serta dapat menyesuaikan
dengan minat dan bakatnya.
Konseling identik dengan pemberian
bantuan, penyuluhan dan hubungan timbal balik antara konselor (yang memberikan
konseling) dan konseli (yang membutuhkan bantuan/klien). Menurut Patterson,
konseling memiliki ciri khas yang merupakan hakekat konseling. Ciri-ciri itu
adalah:
- Konseling berurusan dengan upaya mempengaruhi perubahan tingkah laku secara sadar pada pihak klien (klien mau mengubahnya dan mencari bantuan konselor bagi perubahan ini).
- Tujuan konseling adalah mendapatkan kondisi-kondisi yang memudahkan perubahan secara sadar (kondisi-kondisi dimaksud berupa hak-hak individual untuk membuat pilihan, untuk mandiri dan “berswatantra”, autonomous).
- Sebagaimana dalam sebuah hubungan, terdapat pembatasan-pembatasan tertentu bagi konseli (pembatasan-pembatasan ditentukan oleh tujuan-tujuan konseling yang dipengaruhi oleh nilai-nilai dan falsafah konselor).
- Kondisi-kondisi yang memudahkan perubahan tingkahlaku diperoleh melalui wawancara-wawancara (tidak seluruh konseling adalah wawancara, tetapi konseling selalu melibatkan wawancara).
- Mendengarkan (dengan penuh perhatian) berlangsung dalam konseling tapi tidak seluruh konseling melulu mendengarkan.
- Konselor memahami kliennya (perbedaan antara cara orang-orang lain dengan cara konselor dalam melakukan pemahaman lebih bersifat kualitatif ketimbang kuantitatif dan pemahaman belaka tidak menjadi pembeda antara situasi konseling dengan situasi lain).
- Keberadaan konseling bersifat pribadi (privacy) dan diskusi atau pembicaraan bersifat rahasia, dasarnya bersifat rahasia (confidential).
Inilah ciri dan hakekat konseling
menurut Patterson. Pada dasarnya, konseling adalah hubungan yang formal,
professional dan terarah antara konselor dengan konseli.
Bimbingan
dan konseling adalah dua kata yang mempunyai makna yang berbeda. Selama ini,
kita terkadang susah membedakan, apa perbedaan keduanya. Apakah seseorang
melakukan konseling atau bimbingan? Tetapi, biasanya praktek dilapangan, antara
bimbingan dan konseling sering disatukan, apalagi dalam prakteknya di dunia
pendidikan (sekolah).
Dibawah
ini, kita mencoba membahas perbedaan pengertian keduanya.
Bimbingan
Bimbingan
merupakan proses pemberian bantuan (arahan, masukan) terhadap seseorang. Para
ahli memberikan definisi yang berbeda tentang bimbingan ini.
Bimo
Walgito (2004), mengatakan bahwa bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang
diberikan kepada individu atau sekumpulan individu dalam menghindari atau
mengatasi kesulitan-kesulitan hidupnya, agar individu dapat mencapai
kesejahteraan dalam kehidupannya. Chiskolm dalam McDaniel, dalam Prayitno dan
Erman Amti (1994), mengungkapkan bahwa bimbingan diadakan dalam rangka membantu
setiap individu untuk lebih mengenali berbagai informasi tentang dirinya
sendiri.
Bimbingan
adalah bantuan yang diberikan kepada individu (peserta didik) agar dengan
potensi yang dimiliki mampu mengembangkan diri secara optimal dengan jalan
memahami diri, memahami lingkungan, mengatasi hambatan guna menentukan rencana
masa depan yang lebih baik (Abu Ahmadi (1991).
Bimbingan
adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada
seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, atau orang
dewasa; agar orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri
dan mandiri dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat
dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno dan Erman Amti,
2004).
Dapat
disimpulkan bahwa bimbingan sama dengan pemberian bantuan kepada seseorang yang
membutuhkan bantuan untuk membantu seseorang mengatasi masalahnya atau
mengupgrade kemampuan yang dimilikinya. Bimbingin diberikan oleh seorang ahli
dibidangnya kepada orang yang membutuhkan bimbingan.
Konseling
Konseling
merupakan suatu hubungan professional antara seorang konselor yang terlatih
dengan klien. Hubungan ini biasanya bersifat individual atau seorang-seorang,
meskipun kadang-kadang melibatkan lebih dari dua orang dan dirancang untuk
membantu klien memahami dan memperjelas pandangan terhadap ruang lingkup
hidupnya, sehingga dapat membuat pilihan yang bermakna bagi dirinya (Jones
dalam Insano, 2004).
Konseling
adalah hubungan pribadi yang dilakukan secara tatap muka antara dua orang dalam
mana konselor melalui hubungan itu dengan kemampuan-kemampuan khusus yang
dimilikinya, menyediakan situasi belajar. Dalam hal ini konseli dibantu untuk
memahami diri sendiri, keadaannya sekarang, dan kemungkinan keadaannya masa
depan yang dapat ia ciptakan dengan menggunakan potensi yang dimilikinya, demi
untuk kesejahteraan pribadi maupun masyarakat. Lebih lanjut konseli dapat
belajar bagaimana memecahkan masalah-masalah dan menemukan kebutuhan-kebutuhan
yang akan datang. (Tolbert, dalam Prayitno 2004 : 101).
Jadi
konseling adalah sebuah jenis hubungan antara seseorang yang bertindak sebagai
konselor dan konseli. Terkadang hubungan ini antara seorang konselor dengan
seorang konseli (konseling individual) ataupun seorang konselor dengan beberapa
orang konseli (konseling kelompok). Seorang konselor harus mempunyai lisensi
sebagai konselor. Sistem hubungan keduanya (konselor dan konseli) adalah
hubungan formal professional.
Pengertian
Bimbingan dan Konseling
Bimbingan
dan konseling, keduanya masuk dalam konteks pemberian bantuan. Bimbingan
konseling dimaksudkan untuk memberikan bantuan kepada seseorang yang
membutuhkan karena ketidakmampuan seseorang menemukan solusi masalah yang
sedang dihadapinya, atau untuk mengupgrade kemampuan yang sudah dimiliki.
System komunikasi diantaranya adalah melalui face to face (tatap muka).
Bimbingan dan konseling berbeda dengan curhat (curahan hati), dimana bimbingan
konseling adalah sebuah hubungan yang professional, formal dan terarah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar