Kenapa orang-orang yang hidup di
negara-negara kaya memiliki harapan hidup lebih tinggi dibanding yang hidup di
negara miskin? Pertanyaan ini selalu menggelitik dan kebanyakan jawabannya
mengarah pada faktor kesadaran akan kesehatan yang jauh lebih baik di negara
maju dibanding di negara miskin. Selain itu karena tingkat pendidikan negara
maju yang juga lebih tinggi.
Namun pertengahan Oktober ini, para ilmuwan dari University College London,
Inggris mengumumkan hasil penelitiannya yang menarik. Bahwa faktor yang
menyebabkan orang panjang umur ternyata terletak pada hormon yang bernama dehydroepiandrosterone
sulfate (DHEAS).Menurut Profesor Sir Michael Marmot, pemimpin
penelitian itu, jumlah hormon ini dapat meningkat jika hidup lebih memuaskan.
Selain itu tingginya tingkat hormon tersebut berhubungan dengan jumlah latihan
fisik, banyaknya hiburan, kesenangan, keluarga, dan sahabat. Penelitian
dilakukan terhadap lebih dari 10.000 orang responden berusia di atas 50 tahun
sejak tahun 2004 lalu.
Rupanya dari semua persyaratan untuk meningkatkan kinerja hormon itu, cenderung
hanya orang-orang makmur yang bisa memenuhinya. Karena itulah para ilmuwan
menyimpulkan, makin makmur seseorang, makin baik peluangnya untuk panjang umur.
Dan sepertinya itulah yang terjadi untuk menjelaskan kenapa negara-negara maju
memiliki tingkat harapan hidup warganya lebih tinggi dibanding warga
negara-negara miskin.
Hormon DHEAS dikeluarkan oleh kelenjar adrenalin yang terletak di atas ginjal.
Produksi hormon tersebut sangat tinggi pada masa kecil dan mencapai puncaknya
pada masa remaja. Setelah itumenurun mengikuti usia. Pada usia 80 tahun,
produksi hormon itu hanya tinggal 10 persen.
Penelitian itu juga menyebutkan bahwa tingkat hormon DHEAS berhubungan
dengan ingatan yang kuat dan kemampuan untuk mengatasi beban mental,
terutama pada laki-laki.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar