Di
pagi hari buta, terlihat seorang pemuda dengan bungkusan kain berisi bekal di
punggungnya tengah berjalan dengan tujuan mendaki ke puncak gunung yang
terkenal.
Konon
kabarnya, di puncak gunung itu terdapat pemandangan indah layaknya berada di
surga. Sesampai di lereng gunung, terlihat sebuah rumah kecil yang dihuni oleh
seorang kakek tua.
Setelah
menyapa pemilik rumah, pemuda mengutarakan maksudnya “Kek, saya ingin mendaki
gunung ini. Tolong kek, tunjukkan jalan yang paling mudah untuk mencapai ke
puncak gunung”.
Si
kakek dengan enggan mengangkat tangan dan menunjukkan tiga jari ke hadapan
pemuda.
“Ada
3 jalan menuju puncak, kamu bisa memilih sebelah kiri, tengah atau sebelah
kanan?”
“Kalau
saya memilih sebelah kiri?”
“Sebelah
kiri melewati banyak bebatuan.” Setelah berpamitan dan mengucap terima kasih,
si pemuda bergegas melanjutkan perjalanannya. Beberapa jam kemudian dengan penuh
bercucuran, si pemuda terlihat kembali di depan pintu rumah si kakek.
“Kek,
saya tidak sanggup melewati terjalnya batu-batuan. Jalan sebelah mana lagi yang
harus aku lewati kek?”
Si
kakek dengan tersenyum mengangkat lagi 3 jari tangannya menjawab, “Pilihlah
sendiri, kiri, tengah atau sebelah kanan?”
“Jika
aku memilih jalan sebelah kanan?”
“Sebelah
kanan banyak semak berduri.” Setelah beristirahat sejenak, si pemuda berangkat
kembali mendaki. Selang beberapa jam kemudian, dia kembali lagi ke rumah si
kakek.
Dengan
kelelahan si pemuda berkata, “Kek, aku sungguh-sungguh ingin mencapai puncak
gunung. Jalan sebelah kanan dan kiri telah aku tempuh, rasanya aku tetap
berputar-putar di tempat yang sama sehingga aku tidak berhasil mendaki ke
tempat yang lebih tinggi dan harus kembali kemari tanpa hasil yang kuinginkan,
tolong kek tunjukkan jalan lain yang rata dan lebih mudah agar aku berhasil
mendaki hingga ke puncak gunung.”
Si
kakek serius mendengarkan keluhan si pemuda, sambil menatap tajam dia berkata
tegas “Anak muda! Jika kamu ingin sampai ke puncak gunung, tidak ada jalan yang
rata dan mudah! Rintangan berupa bebatuan dan semak berduri, harus kamu lewati,
bahkan kadang jalan buntu pun harus kamu hadapi. Selama keinginanmu untuk
mencapai puncak itu tetap tidak goyah, hadapi semua rintangan! Hadapi semua
tantangan yang ada! Jalani langkahmu setapak demi setapak, kamu pasti akan
berhasil mencapai puncak gunung itu seperti yang kamu inginkan! dan nikmatilah
pemandangan yang luar biasa !!!
Dengan
takjub si pemuda mendengar semua ucapan kakek, sambil tersenyum gembira dia
menjawab “Saya mengerti kek, saya mengerti! Terima kasih kek! Saya siap
menghadapi selangkah demi selangkah setiap rintangan dan tantangan yang ada!
Tekad saya makin mantap untuk mendaki lagi sampai mencapai puncak gunung ini.
Dengan
senyum puas si kakek berkata, “Anak muda, Aku percaya kamu pasti bisa mencapai
puncak gunung itu!
Cerita
di atas memberikan pelajaran bagi kita, bahwa tidak mudah untuk mencapai
kesuksesan, banyak sekali rintangan dan halangan, dan semua terserah kita yang
memilihnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar