Tak
peduli apakah kita percaya akan adanya takdir atau tidak, sejatinya kita ini
memiliki satu takdir yang sama; yaitu menjadi manusia yang berbahagia.
Tak
butuh lebih dari satu kata untuk menjabarkan kebahagiaan. Karena kebahagiaan bukan
untuk didefinisikan, namun dipahami dan dipancarkan dari dalam diri kita.
Tak
peduli apa warna kulit, bentuk mata, dan garis rambut kita.
Tak
peduli pula apa bahasa, keyakinan dan pegangan kita. Kita semua berhak menjadi
bahagia.
Dan
semua ajaran kebijakan mengajak kita untuk membebaskan diri dari hambatan-
hambatan yang membuat kita tak bahagia.
Karena
itu, tiada salahnya setelah menyisihkan waktu di akhir pekan ini untuk
merenungi semua perjalanan yang sedang kita lalui, sambil menatap jauh ke depan
dan ke dalam diri, kita tuliskan tujuan hidup: untuk mencapai sebuah
kebahagiaan sejati. Kebahagiaan yang membebaskan kita dari sekat-sekat antar
sesama. Dan itu dimulai dengan membebaskan diri dari sekat ego kita sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar