Ada
seorang penjual gorengan yang selalu menyisakan buntut singkong goreng yang tak
terjual. Dia selalu memberikan sisa gorengan tersebut pada seorang bocah yang
sering main di tempatnya mangkal.
Tanpa
terasa, sudah lebih dari 20 tahun dia menjalani usahnya itu. Namun tidak ada
perubahan yang berarti; usahanya tetap begitu2 saja.
Suatu
hari, datang seorang pria membawa mobil mewah, lalu berhenti di depan gerobak
gorengannya. Pria itu bertanya, “Ada gorengan buntut singkong, Pak?”
Si
tukang gorengan lantas menjawab, “Nggak ada, Mas.”
“Saya
kangen sama buntut singkongnya, Pak. Dulu waktu kecil, ketika ayah saya baru
meninggal, tidak ada yang membiayai hidup saya. Teman-teman saya mengejek saya
karena tidak bisa beli jajanan. Tapi waktu itu, Bapak selalu memberi buntut
singkong goreng kepada saya, setiap kali saya main di dekat gerobak bapak,”
ujar pria muda itu.
Tukang
gorengan terperangah. “Yang saya berikan dulu kan cuma buntut singkong.. Kenapa
kamu masih ingat saya?”
“Bapak
tidak sekadar memberi buntut singkong, tapi juga sudah memberikan kebahagiaan
dan harapan buat saya. Saya mungkin tidak bisa membalas budi baik Bapak. Tapi,
saya ingin memberangkatkan Bapak ke Tanah Suci. Semoga Bapak bahagia,” lanjut
pria itu.
Si
tukang singkong goreng hampir tidak percaya. Hanya sebuah kebaikan/sedekah
kecil tapi mendatangkan berkah yang begitu besar!
Selalu
bersyukur & berbuat baik. Sekecil apa pun, asal ikhlas dan tulus, pasti
akan membuahkan kebahagiaan dan keberkahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar