Rabu, 04 Desember 2013

Belajar Seumur Hidup

Bila kita menganggap bahwa kita sudah tak perlu lagi belajar selepas meraih ijazah sekolah, maka kita salah. Dunia sedang berjalan semakin cepat. Manusia bekerja semakin baik. Persoalan yang muncul semakin rumit. Kita memerlukan berbagai ketrampilan yang baru. Bukan hanya sebagai alat untuk meraih kemajuan. Namun untuk berada di suatu tempat, kita dituntut untuk tahu bagaimana menjaga posisi. Karena itu, jangan berhenti belajar.

Pelajarilah hal-hal baru dengan penuh antusias. Belajar berarti membuka diri kita pada dunia Yang Maha Luas ini. Belajar mengingatkan, sesungguhnya kita tak mungkin tahu semua jawaban. Belajar mengajarkan pelajaran terpenting dalam hidup, yaitu kerendahan hati untuk bertanya.

Memang benar, sarang burung Manyar tak mengalami perubahan sejak berabad -abad lalu. Mungkin, hingga berabad –abad ke depan. Juga benar, ikan Salmon mungkin takkan mengubah perjalanannya ke sungai air tawar untuk meletakkan telur-telur mereka. Namun, kehidupan manusia selalu berubah.

Bukan hanya dari tahun ke tahun, atau dari bulan ke bulan. Tetapi, dari hari ke hari. Manusia akan menemukan cara-cara terbaik bagi hidup mereka. Rahasia alam ini terlalu Maha Besar untuk dimengerti dalam seumur yang fana ini. Kita tidak harus mengetahui semua jawaban. Namun, kita harus berusaha tahu apa yang terbaik bagi hidup kita. Untuk itu kita harus belajar. Seumur hidup kita.

Tahukah Kita .
Apakah kita tahu bahwa Hollywood dulu direncanakan untuk menjadi suatu model masyarakat yang penduduknya bebas dari minuman keras? Daerah itu ditemukan oleh keluarga Wilcox, yang membeli tanah itu di tahun 1887. Suatu ketika,Nyonya Wilcox sedang duduk di kereta api, disebelah seorang wanita yang mempunyai rumah musim panas dengan nama "Hollywood". Rupanya Nyonya Wilcox menyukai bunyi dari nama tersebut. Akhirnya ia memilih nama Hollywood untuk menamakan daerahnya.
Selama 20 tahun, Hollywood merupakan desa dengan 500 warga dengan masalah yang tidak lebih berat dari
pada bagaimana menjaga domba mereka untuk tidak berkeliaran di alun -alun desa.

Sepuluh tahun kemudian, Hollywood berubah menjadi pusat perfilman nasional untuk dua alasan. Pertama, cuacanya memungkinkan masa pembuatan film yang panjang. Kedua, para pembuat film sering kuatir dituntut karena melanggar hak cipta. Karena Hollywood cukup dekat dengan Meksiko, maka mereka bisa menyeberang perbatasan untuk mendapat kekebalan hukum bila diperlukan.
Nama Hollywood awalnya ditulis "Hollywoodland", yang merupakan ungkapan iklan untuk perusahaan pembangunan perumahan. Namun, empat huruf di belakang nama itu akhirnya dibuang, dan tulisan "Hollywood" terus terpampang dipinggir bukit tersebut hingga sekarang.

Kata Bijak Hari Ini.
Kita tidak tahu bagaimana hari esok, yang bisa kita lakukan
ialah berbuat sebaik-baiknya dan berbahagia pada hari ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

misi : membangun kekayaan mental manusia indonesia demi kehidupan yang lebih bernilai

slogan : bosan kita menderita ! saatnya bersama! bangun indonesia !